Halkedua yang penting adalah seorang pemimpin harus berani meninggalkan zona nyaman, dimana hal ini berkaitan dengan semakin besarnya tanggung jawab yang harus dipegang oleh seorang pemimpin, tetapi untuk memiliki peluang lebih lanjut haruslah bisa meninggalkan zona nyaman tersebut, sebagai contohnya adalah sebuah tim dari negara asia yang akan ditugaskan pada negara eropa, tentu akan adanya 1 Visi. Seorang pemimpin yang baik punya visi dan tujuan untuk masa depan. Mereka memiliki berbagai ide yang jelas dan menarik tentang masa depan. Ke arah mana mereka menuju, apa yang akan mereka lakukan untuk menuju ke tempat tersebut. Tak hanya itu, mereka juga punya perencanaan yang baik. Keinginanuntuk menjadi seorang pemimpin, memiliki peluang individual, dan menjadi sukses dalam menghimpun bahkan menginvestasikan kekayaan merupakan - 32062295 Tryashrd Tryashrd 02.09.2020 KepemimpinanKinerja Perawat P. Value efektif Kurang Baik Total Baik n % N % n % Kepemimpinan 14 77,8 4 41,2 19 100 0,002 tidak efektif Kepemimpinan 5 22,7 17 77,3 22 100 efektif Total 19 47,5 21 52,5 40 100 Tabel 4.8 menunjukkan bahwa dari 19 perawat pelaksana yang menilai kepemimpinan tidak efektif, sebanyak 77,8% perawat pelaksana memiliki Walaupunanda adalah seorang manager, anda juga harus memiliki rasa respek kepada rekan kerja maupun karyawan. 3. Mampu Memberikan Kritik dan Saran. Manager dikenal seorang yang memiliki fungsi / tugas pengawasan baik bagi divisi maupun karyawan. Maka dari itu, siapa yang bersangkutan harus mampu menjaga kualitas pekerjaan. Halini menjadi prioritas untuk menginsiprasi, mengajari, mendukung dan menyemangati orang lain. Jika Anda seorang yang memiliki jejaring pertemanan yang baik dan luas karena pada dasarnya Anda memang senang terhubung dengan orang lain, maka Anda memiliki mindset seorang pemimpin. 8. Percaya diri. Kepercayaan diri penting bagi kepemimpinan. . Cara Meningkatkan Leadership Skill Tidak semua orang memiliki kemampuan leadership yang baik, banyak yang gagal dalam memimpin dan akibatnya bukan hanya pada diri sendiri namun juga dapat merugikan banyak pihak. Tapi jangan khawatir, karena leadership sebenarnya dapat dipelajari dan dipraktekkan sehingga akhirnya kamu bisa memimpin tim dengan baik dan mencapai tujuan yang diinginkan. Berikut cara meningkatkan leadership skill yang dapat kamu ikuti 1. Melatih kedisiplinan dan keterampilan sosial Sukses tidak mungkin bisa dicapai tanpa kedisiplinan. Untuk mengembangkan leadership skill kamu juga perlu melatih hal tersebut ke level yang lebih tinggi. Selain itu, kamu juga harus melatih keterampilan sosial. Bagaimanapun juga, kamu tidak akan bisa memimpin sebuah tim yang terdiri dari orang-orang yang berbeda karakter dan motivasi tanpa memiliki keterampilan sosial yang baik. 2. Memiliki visi dan misi yang kuat Pemimpin adalah orang yang berjalan di depan. Jika seorang pemimpin tidak tahu apa yang akan dituju, tentu tidak ada orang yang mau mengikutinya. Itulah kenapa seorang pemimpin harus memiliki visi dan misi yang kuat. Biasanya, karena dua hal inilah orang mau mengikuti seorang pemimpin. 3. Meningkatkan kemampuan komunikasi Kemampuan komunikasi di sini tidak terbatas pada kecakapan dalam berbicara atau menyampaikan apa yang ingin disampaikan. Seorang pemimpin juga harus bisa mendengarkan. Dengan mendengarkan, seorang pemimpin bisa lebih memahami orang lain dan berkomunikasi dengan lebih baik. 4. Kenali semua rekan kantor Setiap orang itu unik. Keunikan ini harus ditangani dengan cara yang berbeda. Jika ingin meningkatkan kemampuan leadership, kamu bisa mulai dengan mengenali semua rekan di kantor seperti mengatahui nama-nama mereka. 5. Bersikap aktif dan positif Orang yang aktif akan lebih mudah terlihat dan lebih dihargai oleh orang sekitar. Sikap aktif di sini bisa dimulai dari hal-hal yang sederhana seperti mengajak ngobrol terlebih dahulu atau menawarkan bantuan kepada rekan kerja. Selain aktif, sikap yang ditunjukkan juga harus positif. Sikap positif inilah yang akan membuatmu semakin menonjol dan memberi pengaruh positif pada sekitar. 6. Mengambil inisiatif dan keputusan yang baik Untuk menjadi seorang pemimpin, kamu tidak boleh pasif dan hanya sekedar mengikuti. Kamu juga harus punya inisiatif dan belajar untuk aktif memberi masukan. Selain itu kamu juga perlu belajar mengambil keputusan, terlebih saat dihadapkan pada situasi yang tidak terduga. 7. Berpikir kritis dan fleksibel Kemampuan berpikir kritis membantu seorang pemimpin melihat kesempatan dibalik kesulitan. Dengan berpikir kritis kamu juga bisa melihat potensi masalah yang mungkin terjadi di masa depan. Namun agar lebih efektif, kemampuan berpikir kritis juga harus dipadukan dengan kemampuan berpikir dengan fleksibel. 8. Memotivasi dan menginspirasi orang lain Seorang pemimpin harus bisa membangkitkan moral dan semangat orang-orang yang dipimpinnya. Karena itu, kamu juga harus belajar untuk memotivasi dan menginspirasi orang lain. 9. Mengakui kesalahan Jika salah akui kesalahan tersebut. Orang yang merasa selalu benar akan segala hal biasanya sulit mendapat penghormatan dari orang lain. Dengan mengakui kesalahan, kamu juga bisa belajar untuk memperbaiki kesalahan. 10. Terus-menerus belajar Dunia akan terus berubah. Seorang pemimpin sadar betul akan hal tersebut. Karena itulah, seorang pemimpin sejatinya umumnya antusias untuk terus belajar dan mengembangkan diri. Mengembangkan diri menunjukkan pemimpin yang visioner dan memiliki daya berpikir tanpa batas. Pengoptimalan karakteristik jiwa kepemimpinan dalam penyesuaian diri serta evaluasi kinerja menjadi problematika yang melatarbelakangi penelitian ini. Era digitalisasi nampaknya mendasari perubahan yang besar atas perilaku seseorang yang sebenarnya searah dengan tujuan penelitian ini, penulis hendak mengungkapkan bahwa dunia maya berhasil menjadi salah satu media pendongkrak tumbuh kembang para pemimpin cerdas. Melalui metode deskriptif kualitatif penelitian ini mampu menguraikan data terkait topik pembahasan secara rinci dengan alur deskripsi yang utuh mengenai permasalahn kepemimpinan dalam mengatasi sebuah konflik internal organisasi. Sehingga hasil penelitian ini dapat maksimal menerangkan mulai dari proses hingga konsistensi pengembangan diri seorang pemimpin walau banyak rintangan yang menghalau. Serta mampu memberikan solusi terhadap konflik dalam organisasi melalui pengorganisasian jiwa pemimpin yang tepat. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free KONSEP PENGEMBANGAN POTENSI DIRI DALAM MEMBANGUN JIWAPEMIMPIN YANG KUAT TERHADAP PENYELESAIAN KONFLIK ORGANISASIOleh Meurina Desthabu1, Chairunnisa Qudsy2, Dhea Veranica Isabella3, Putri Diah M. S42110611065 Hukum Universitas Pembangunan Nasional Veteran JakartaDwi Desi Yayi Tarina, SH., AuthorE-mail dwidesiyayitarina Pembangunan Nasional Veteran Jakarta AbstraksiMengembangkan diri menunjukkan pemimpin yang visioner dan memiliki dayaberpikir tanpa batas. Pengoptimalan karakteristik jiwa kepemimpinan dalam penyesuaian diriserta evaluasi kinerja menjadi problematika yang melatarbelakangi penelitian ini. Eradigitalisasi nampaknya mendasari perubahan yang besar atas perilaku seseorang yangsebenarnya searah dengan tujuan penelitian ini, penulis hendak mengungkapkan bahwa duniamaya berhasil menjadi salah satu media pendongkrak tumbuh kembang para pemimpincerdas. Melalui metode deskriptif kualitatif penelitian ini mampu menguraikan data terkaittopik pembahasan secara rinci dengan alur deskripsi yang utuh mengenai permasalahnkepemimpinan dalam mengatasi sebuah konflik internal organisasi. Sehingga hasil penelitianini dapat maksimal menerangkan mulai dari proses hingga konsistensi pengembangan diriseorang pemimpin walau banyak rintangan yang menghalau. Serta mampu memberikansolusi terhadap konflik dalam organisasi melalui pengorganisasian jiwa pemimpin yang kunci pengembangan diri, pemimpin, proses. AbstractSelf-development shows a visionary leader and has limitless thinking the characteristics of leadership souls in self-adjustment as well as performanceevaluation became problematic following this study. The era of digitalization seems tounderlie major changes in a person's behavior which is actually in line with the purpose ofthis study, the author would like to reveal that cyberspace has succeeded in becoming one ofthe media to boost the growth and development of intelligent leaders. Through this qualitativedescriptive method, this research is able to describe data related to the topic of discussion indetail with a complete description flow which are focused on the internal conflict that hasbeen goes on some organization. So that the results of this study can explain the maximumstarting from the process to the consistency of self-development of a leader even though thereare many obstacles that block. Also can imagine the solution of the conflict on someorganization with being perfect feeling in leading a team. Keywords self development, leader, process. BAB PendahuluanMenurut Abdul Muthalib pengembangan diartikan sebagai rangkaian kegiatanmerencanakan, merancang desain, membuat, mengevaluasi dan merevisi sebuah programtertentu. Dalam hal ini pengembangan berarti bentuk kegiatan yang telah direncanakan dandikembangkan yang mempunyai tujuan untuk memperoleh hasil yang maksimal berdasarkanprogram yang telah direncanakan. 1Sejalan dengan pernyataan tersebut perubahan teknologiyang bergerak melesat pada masa ini memberikan pengaruh besar di semua bidang dalamkehidupan. Manusia sebagai sumber penghasil kecanggihan sekaligus subjek dalam kata lainpengguna yang berlaku konsumtif tak jarang justru mendapatkan keistimewaan tak dari populasi dunia telah menggunakan teknologi komunikasi seperti telepongenggam yang memiliki tujuan dan fungsi praktis yang secara spesifik dirancang lebihcanggih untuk interaksi antar ruang dan waktu melalui sosial media. Lewat sosial mediarasanya semua kegiatan terasa ringan dan efisien. Bermacam kategori akan kita temukanjawabannya. Biasanya para petinggi, pemimpin, atau sosok karismatik dan semacamnya akanmenguasai sosial media dengan banyak konten menarik digunakan untuk mendorong, mengajak, menuntun, menggerakkandan bersifat interaktif yang bertujuan untuk dapat pengaruh dan mempengaruhi yangselanjutnya digunakan dengan maksud atau tujuan dari pembentukan serta pengembangankonsep diri dapat terlaksana secara matang. Oleh karena itu konsep diri dengankepemimpinannya harus dapat menjadi satu kesatuan yang dapat membentuk perkembangandiri dengan baik. Sejalan dengan tujuan dari kepemimpinan itu sendiri memberikan penulisruang untuk mengembangkan apa saja yang dapat diurai secara faktual mengenai pemimpindengan semangat mencapai kegemilangan di sekitar lingkungan yang semakin deras menuaiperubahan. Penulis pun hendak memberikan pandangan mengenai cara mengelola polaberpikir dalam mencapai suatu perubahan atas potensi diri yang di kembangkan. Seperti yangtelah dijelaskan dalam beberapa penelitian terdahulu bahwa di dalam proses berpikir kausalpara pemimpin atau subjek lainnya yang bertindak sebagai eksekutor, berusaha untukmenentukan apa yang harus dilakukan demi mencapai tujuan dengan cara melihat hubungan1 Pengertian pengembangan diri, diakses pada 1 Maret 2022, pukul WIB sebab-akibat antara tujuan yang ingin dicapai dan faktor-faktor Hal tersebutberarti menuntun subjek agar terhindar dari sebuah kesalahan berpikir dan bertindak sebelumakhirnya benar-benar berpindah tingkatan nilai keberagaman kepemimpinan kian melesat di tengah era digitalisasi. Dengan berkembangnya teknologi masa kini, maka dapat dengan mudah ditemukan keberagamanaksi para pemimpin untuk mendapatkan perhatian secara luas. Para pemimpin yang aktifbergumam di dunia maya dapat menuangkan semangat kepada para pengikutnya untukmelakukan perubahan dengan memanfaatkan pilihan mode berkampanye secara kondisi seperti ini, jiwa pemimpin harus terus beregulasi untuk beradaptasi denganbanyaknya dari itu, dengan kepemimpinan diri yang baik pada seseorang akan membuatorang tersebut memiliki kesadaran terhadap dirinya bahwa orang tersebut memilikikekuasaan dalam mengendalikan dan mempengaruhi dirinya sehingga menimbulkankeengganan untuk dikontrol oleh orang lain. Sedangkan orang yang memiliki konsep diriyang baik akan lebih mengenal siapa dirinya dan potensi apa yang ada di dalam dirinya,sehingga orang tersebut lebih cenderung memilih pekerjaan sesuai dengan potensi yangdimilikinya. Dengan memiliki konsep diri yang baik maka akan terbentuklah kepemimpinanyang baik dari seseorang sebagai bentuk keberhasilan dari pengembangan dirinya. Setelahmemiliki sikap kepemimpinan seseorang akan mampu mengenali kelebihan dan kekurangandiri pemikiran tersebut, maka pencapaian yang dapat dirasakan ialahmenciptakan standarisasi jiwa kepemimpinan dan konsep diri berpengaruh dan erathubungannya dalam proses pengembangan diri, dengan alasan bahwa setiap konsep diri ataupembawaan yang positif akan membentuk kepemimpinan diri yang berintegritas tinggi,sehingga secara langsung proses pengembangan diri telah berkembang secara optimal. Rumusan Masalaha Apa Faktor pendukung dan Penghambat dalam pengembangan potensi kepemimpinanyang kuatt?2 Strategi yang pengembangan diri umum Cara berpikir kausal, diakses pada 1 Maret 2022, pukul WIB3 Zaki, Ahmad & Ermita,. 2019. KONSEP DIRI DAN KEPEMIMPINAN DALAM PROSES PENGEMBANGAN DIRI. Diakses pada 1 Maret 2022 Pukul WIB b Bagaimana langkah yang tepat untuk mengatasi sebuah permasalahan dalam organisasi mengingat seorang pemimpin harus senantiasa memberikan performa terbaik atas nilai diri yang dimiliki? Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang akan tercapai diantaranya ialah a Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perubahan serta perkembangan potensi diri dari seorang pemimpinb Mengingatkan pembaca mengenai unsur yang harus diperhatikan saat hendak berusaha memperbaiki kemampuanc Agar lebih memahami pelaksanaan pemecahan masalah yang baik dan benar sesuai konsep kepemimpinan dalam berorganisasi d Mendapati pemahaman akan pentingnya menambah nilai diri pribadi sosok pemimpin II. PembahasanJiwa kepemimpinan merupakan salah satu bagian penting yang harus dimiliki olehseorang pemimpin dalam berbagai kegiatan organisasi manapun, dalam mewujudkan adanyajiwa kepemimpinan maka perlu dilakukannya kegiatan pengembangan diri. Pengembangandiri yang dilakukan diharapkan dapat memperkuat jiwa kepemimpinan serta membantumenyesuaikan diri di era digitalisasi yang semakin berkembang dan terus mengalamiperubahan. Salah satunya dengan melakukan kegiatan pemberdayaan diri sebagai prosesmemberikan kekuatan untuk membangkitkan kesadaran, meningkatkan kepekaan individudengan adanya perkembangan sosial, dan kepekaan terhadap politik agar memilikikemampuan untuk meningkatkan kualitas. 4Dengan adanya proses pemberdayaan diri dapatmeningkatkan kemampuan untuk mengevaluasi diri dan meningkatkan rasa percaya diridalam berkegiatan di lingkungan sekitar dan berani dalam mengambil keputusan sebagaiseorang pemimpin. Proses pemberdayaan diri dibagi menjadi dua cara, yaitu secarakonseptual dan empirik. Pemberdayaan secara konseptual merupakan peningkatankemampuan untuk menciptakan ide atau gagasan baru, sedangkan pemberdayaan empirikkegiatan individu memperbaiki kehidupan dengan cara yang banyak sekali didefinisikan, namun secara umum menyiratkanbeberapa unsur yang sama. Menurut sarros dan butchasky 1996, kepemimpinandidefinisikan berupa perilaku dengan tujuan tertentu untuk memengaruhi aktivitas paraanggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang dirancang untuk memberikanmanfaat individu dan para anggota organisasi. Definisi lain dari sebuah kepemimpinanmerupakan kemampuan untuk bertanggung jawab atas semua dimensi atau aspek kehidupandiri sendiri dan memimpinnya ke arah yang terbaik. Diri sendiri merupakan pelaku yangdapat mengubah arah kehidupannya sendiri untuk menjadi seperti yang diharapkan. Di dalamkepemimpinan terdapat unsur penting, yaitu kemampuan memengaruhi orang lain karenakepemimpinan selalu berhubungan dengan keterlibatan orang "PENGEMBANGAN DIRI MELALUI PEMBERDAYAAN DIRI Miranda." Diakses pada 28 Feb. "PENGEMBANGAN DIRI MELALUI PEMBERDAYAAN DIRI Miranda." Diakses pada 28 Feb. 2022. A. Faktor pendukung dan penghambat pengembangan diri seorang pemimpin Faktor pendukung terkait dalam pengembangan potensi jiwa pemimpin yang kuatt didasarkankepada sebagai berikut a. Lingkungan socialKebiasaan yang timbul di tengah masyarakat tentu akan sangat dekat dengankehidupan sehari-hari. Dengan adanya kebiasan yang menjadi pola perilaku wargasetempat, mencirikan tata cara berinteraksi mulai dari hal sederhana hingga insan yang hidup dalam lingkungan social, pasti banyak hal tak terduga yangakan mengubah cara berpikir, bertingkah laku, dan alur rasa kita untuk terus bertahandalam keadaan apapun. Maka atas keadaan sekitar yang unpredictable sebagaipemimpin, haruslah menyiapkan diri untuk mampu menguasai banyak bidangsehingga tidak mengalami stagnansi dalam menangani banyak PendidikanKecerdasan menjadi salah satu poin utama bagi para pemimpin untuk mampu berpikirsecara luas. Dapat dikatakan bahwa sosok pemimpin harus bisa menghidupkanberbagai sudut pandang demi kenetralan diri menilai apa yang ada di hadapannya. c. PergaulanLekat kaitannya dengan pertemanan dan dunia pekerjaan, dimana tentu interaksi yangintens dilakukan bisa berupa kerja sama tim maupun tempat berkeluh kesah. Namunsangat disayangkan bahwa pergaulan memang sangat berbahaya bila tidak pandaimemposisikan diri. Memiliki relasi yang positif akan memberikan kita dampak yangbaik, akibat dari pergaulan pun bisa memberikan motivasi lebih untuk meningkatkankeahlian diri sebagai wujud perubahan berkala yang semestinya dicapai berdasarkanumur ataupun hierarki social lainnya. d. EkonomiKepercayaan diri seorang pemimpin biasanya didukung dengan tingkatanperekonomiannya. Keunggulannya ia akan lebih dihormati dikarenakan dianggapmemiliki citra yang baik ditambah karisma yang kuat terpancar. Pemimpin yang royaljuga sanat digemari, itulah dia mengapa sosok pemimpin kelas atas gemar untukmemberikan gebrakan atau terobosan fantastis terkait kehebatan dirinya. e. BudayaBeraneka ragam budaya yang ada justru mengisyaratkan bahwa banyak celah bagipemimpin untuk lebih banyak lagi mendapatkan referensi pengembangan diri. Faktor penghambat terkait dalam pengembangan potensi jiwa pemimpin yang kuattdidasarkan kepada sebagai berikut a. Lingkungan socialHal yang menyulitkan adalah ketika pemimpin memiliki pemikiran yang berbeda darikebanyakan masyarakat yang ada di sekitarnya. Ini menjadi factor yang sulit dimanakecenderungan untuk didukung dan diperhatikan tidak dapat terpenuhi alhasil akanmenjadi tantangan yang lebih untuk konsisten menegakkan prinsip tanpa berpikirketidaksukaan atau tidak diterimanya sikap terbaru diri sosok pemimpin. b. PendidikanTerkadang banyak dari kita yang sulit untuk menerima pendidikan formal. Sepertiyang kita rasakan bahwa ilmu adalah tiang utama untuk membukakan jalan pemikirankita terhadap dunia. Bila tidak merasakan bahkan tidak ada keinginan untuk memilikilatar belakang pendidikan rasanya akan sulit menjadi pemimpin yang bijak dan adil,akibat ketidaktahuannya akan perkembangan dan penyesuaian diri yang baik. c. PergaulanJika terjebak dalam sebuah pergaulan biasanya kita akan terlena akan sisi bahagiayang sebenarnya bisa saja bersifat sementara dan akan melupakan diri kita. Ataskealpaan tersebut rasanya pergaulan memang memiliki dampak buruk bagi seorangpemimpin. Diantaranya saat pemimpin yang terlalu terbuka terhadap lingkungan baru,saat kita terlalu mudah untuk merasa nyaman dengan sebuah tim padahal belum tentuapa yang diperlihatkan sesuai dengan niat hati, kita akan cepat terjerumus akan halnegative dan nantinya pendirian seorang pemimpin akan goyah. Dari situ perlahanakan mengurangi eksistensi pemimpin dalam berpikir EkonomiKebanyakan dari yang sebenarnya memiliki potensi untuk menjadi seorang pemimpinselalu merasa rendah hati akan nilai materil, padahal persoalan ekonomi tidak terlaluunggul dalam dunia kepemimpinan. Dalam memimpin sebuah tim kita hanya dituntutuntuk menyeimbangkan beragam divisi yang ada ataupun menyelaraskan pandanganantar anggota. Sehingga banyak yang salah akan persepsi dari keadaan ekonomi sosokpemimpin, bahkan sering juga ekspektasi itu muncul hanya dari bayangan orang sekitar yang mengharapkan sesuatu dari nilai materi tersebut. Bahayanya bila terlalufocus pada kentungan kita sebagai pemimpin justru tidak menyusun kemajuan dirimelainkan berusaha memperkaya diri, dan itu adalah jalan yang berbahaya. e. BudayaRibuan budaya yang ada di Indonesia juga dapat menjadi factor yang menghambatpara pemimpin untuk berusaha menguasai dan menyesuaikan diri di banyaknya kulturyang ada. Keraguan dalam mempelajari bahkan ketidak tersediaan waktu yang cukupuntuk menggali juga bisa menghambat pemimpin dalam hal belajar mengembangkandiri lewat kearifan local. Pembentukan jiwa kepemimpinan yang dimiliki sangat tergantung dari sejauh mananilai-nilai yang melatarbelakangi dan jangkauan serta diaplikasikan dalam kehidupan sehari-harinya sehingga memerlukan nilai dasar yang sangat terkait dengan pemahamanspiritualnya. Manakala pemimpin yang mengutamakan spiritual maka sama halnya denganpemimpin yang hanya melakukan jasadnya saja tanpa jiwa yang mengisi nilai-nilaikepemimpinannya. Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan yang didukung olehkarakter yang baik dan terus dikembangkan, sehingga dalam menjalankan amanahnya dapatberjalan dengan baik pula. Dengan memahami karakter seorang pemimpin yang memilikijiwa kepemimpinan yang dilandasi nafsu yang baik atau muthmainnah maka diharapkan akanbermakna dan berkontribusi bagi negara, organisasi, masyarakat, keluarga, dan diri sendiri. Seterusnya tugas kita adalah mengumpulkan potensi kepemimpinan tadi dan kita rajut dalamsatu kesatuan jiwa yang utuh sebagai seorang pemimpin dalam ruang lingkup atau levelmasing masing yang Langkah tepat untuk mengatasi sebuah permasalahan dalam organisasi 1. Hindari Menyudutkan Satu Belah PihakMenjadi seorang pemimpin dalam sebuah organisasi haruslah adil dan tidak memihaksiapapun. Meskipun seorang anggota yang terlibat konflik ini menempati posisi yang tinggiseperti kepala sebuah divisi sekalipun, kita tidak boleh langsung beranggapan bahwa orangtersebut yang paling benar dan orang yang terlibat konflik di bawahnya yang salah. 2. Menjadi Mediator yang BijaksanaDalam mengatasi sebuah masalah, sebagai pemimpin tentu kita akan ditempatkan sebagaiseorang mediator yang dapat menengahi konflik yang terjadi di antara anggota seorang mediator adalah mendengarkan permasalahan yang terjadi dari dua belahpihak, lalu memproses informasi tersebut dan menyimpulkan secara objektif. Secara objektifartinya, haruslah seorang pemimpin dapat memproses permasalahan yang terjadi sesuai faktadan bukan opini yang dapat merugikan sebelah Mengambil Keputusan BersamaSetelah mengetahui akar permasalahan yang terjadi, maka ini saatnya untuk melaksanakanrangkaian duduk bersama-sama dengan para anggota yang terlibat di dalam konflik. Gunadari mengumpulkan semuanya di dalam sebuah ruangan adalah untuk mencegah terjadinyamiskomunikasi dan juga mengambil jalan keluar yang tepat bersama-sama. Dengan cara ini,maka diharapkan karyawan yang terlibat di dalam konflik dapat menepati janji yang dibuatdalam pengambilan keputusan jalan keluar yang diambil Melakukan EvaluasiLangkah terakhir yang dapat dilakukan untuk mengatasi konflik dalam organisasi adalahmelakukan evaluasi. Buatlah sebuah rencana untuk mencegah konflik yang serupa terjadi dimasa depan. Dengan demikian, perusahaan yang dibangun dapat berkembang dengan baikdan stabil, serta karyawan-karyawan akan merasa aman dan nyaman ketika bekerja di bawahseorang pemimpin yang adil dan bijaksana. Jadilah sosok pemimpin yang peka dan dapatmemahami para anggota organisasi yang dipimpin. Menjadi seorang pemimpin tidak hanyaselalu memikirkan tentang pemasukan dan pengeluaran saja ataupun strategi lainnya dalammengoptimalkan efektivitas dari organisasi tersebut. Ciri organisasi yang dapat berkembangdan maju biasanya mempunyai pemimpin yang peka akan kebutuhan rekan kerja tim nyaserta dapat memahami seluruh permasalahan yang terjadi. Pemimpin harus menjadi sosokyang peduli terhadap sesama serta adil dan bijaksana demi mencapai target perusahaan dalam jiwa pemimpin juga memiliki peran besar yang sangatberpengaruh, kata disiplin berarti kondisi yang merupakan perwujudan sikap mental danperilaku suatu bangsa ditinjau dari aspek kepatuhan dan ketaatan terhadap ketentuan peraturan dan hukum yang berlaku dalam kehidupan berbangsa dan rasa disiplin diri bagi seorang pemimpin menjadi salah satu contoh yangharus diikuti oleh anggotanya. Apabila sebagai seorang pemimpin memiliki rasa disiplinmaka keadaan dapat lebih teratur dan efisien dalam melaksanakan suatu kinerja juga merupakan salah satu yang menjadi perhatian dalampengembangan diri seperti menyelesaikan tugas sesuai dengan deadline yang telah ditentukandan memiliki kemauan yang tinggi dan tujuan yang jelas dalam mencapai keberhasilan yangdapat dicapai dengan meningkatkan kinerja dalam diri. Adapun strategi yang dapat dilakukanuntuk meningkatkan kinerja agar menjadi lebih optimal melalui berbagai cara, antara lain,belajar, mengikuti pelatihan bertemakan isu terhangat, menulis, komunikasi efektif,membangun jaringan memotivasi diri. 7Diawali dengan kegiatan belajar yang mana dapatmembantu untuk memahami berbagai hal baru untuk menambah berbagai pengetahuan danmengikuti pelatihan untuk kegiatan menulis ataupun belajar memiliki komunikasi efektif agarmembangun banyaknya relasi dan membuka peluang yang lebih besar untuk mencoba danmengetahui berbagai hal baru, serta kegiatan memotivasi diri juga menjadi salah satu halpenting dalam menyemangati atau mendorong seseorang dari dalam maupun luar agar dapatmencapai disimak bersama contoh dalam pengimplementasian uraian di atas sebagaiberikut a. Perdana menteri dari Selandia Baru, yaitu Jacinda Kate Laurell Ardern yangsebelumnya adalah seorang politikus dari partai buruh Selandia Baru dan menjadiperdana menteri termuda dan pemimpin wanita termuda di Selandia Baru. Dalammengalami masalah dan krisis Jacinda Kate Laurell Ardern sebagai seorangpemimpin mampu mengambil tindakan cekatan dan memikirkan hasil ataudampak dari berbagai aspek. Contohnya dalam kasus tewasnya 50 orang darikomunitas muslim di dua masjid di Christchurch, beliau menunjukkan belasungkawa kepada para korban dengan menunjukkan ketulusan hati dan tidakmenyebutkan pihak yang melakukan penyerangan di masjid tersebut tetapi dengan6 "Arti kata disiplin - Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI Online." Diakses pada 28 Feb. "PENGEMBANGAN DIRI MELALUI PEMBERDAYAAN DIRI Miranda." Diakses pada 28 Feb. 2022. tegas menunjukkan penolakan terhadap semua tindak kekerasan. Dengan tidakmemandang adanya perbedaan ras, suku, dan agama. Jacinda Kate Laurell Ardernjuga menangani krisis pada Selandia Baru karena virus Covid-19 dengan sangatbaik, mengambil tindak tegas dan membuat berbagai kebijakan yang sesuai sertadapat berkerja sama nya warga Selandia Presiden Afrika Selatan pada tahun 1994 Nelson Mandela yang menjabat hingga1999. Usaha pantang menyerah dari Nelson Mandela dalam menghentikanapartheid yang merupakan suatu kebijakan segregasi rasial di Afrika pantang menyerah dari Nelson Mandela yang sebelumnya pernahdijerumuskan ke dalam penjara dan mengalami perlakuan kejam karena mendapattuduhan ingin menggulingkan pemerintahan di Afrika Selatan. Bukan berencanauntuk melakukan balas dendam dan membalas dengan tindakan kejam yang sama,Nelson Mandela malah mengalami kehidupan yang lebih baik dengan memilikijiwa atau karakter yang kuat dan menjunjung tinggi nilai pengampunan sehinggabanyak dikagumi di seluruh dunia. Nelson Mandela juga memberantas adanyarasisme di Afrika Selatan dan menciptakan lingkungan yang harmonis bagi Presiden pertama di Indonesia yaitu Insinyur Soekarno yang lebih dikenal denganBung Karno. Bung Karno yang memiliki jiwa kepemimpinan dan membangkitkanjiwa perjuangan bagi para pemuda Indonesia, Bung Karno yang mampumendeklarasikan kemerdekaan Indonesia dengan melihat adanya peluang setelahperang dunia kedua. Di bawah kepemimpinan Bung Karno Indonesia punmemiliki dasar yang kuat untuk berdirinya sebuah negara baru. Yang mana dalammasa kepemimpinannya Bung Karno harus mengalami dipenjara dan dibuang ataudiasingkan, karena memiliki jiwa yang pantang menyerah Soekarno mampumenjadi pemimpin pergerakan kebangsaan yang paling Presiden Amerika Serikat, yaitu Barack Obama yang pemimpin di Gedung Putihselama 2 periode dari 2009 hingga 2017. Presiden Obama yang memiliki Karismasebagai seorang pemimpin serta kemampuannya dalam berpolitik dan mampumengambil keputusan yang tepat walau sedang dalam keadaan krisis. Dalamkepemimpinan Presiden Obama Amerika Serikat terus mengalami kemajuandalam berbagai bidang, termasuk adanya upaya dalam menghentikan perang di Irak. Presiden Barack Obama juga membuat beberapa kebijakan yang mengaturmengenai imigran, karena Amerika Serikat yang memiliki fasilitas pendidikanmemadai dan perekonomian yang cukup kuat menarik ketertarikan para Barack Obama memberikan peluang bagi para imigran untuk hidup caralayak di Amerika Serikat. III. KesimpulanJiwa kepemimpinan merupakan salah satu bagian penting yang harus dimilikioleh seorang pemimpin dalam berbagai kegiatan manapun, maka untuk mewujudkanjiwa kepemimpinan diperlukan kegiatan pengembangan diri salah satunya adalahKedisiplinan. Kedisiplinan dalam jiwa pemimpin juga memiliki peran besar yangsangat berpengaruh, karena kedisiplinan implementasi kepemimpinan dalamperwujudan sikap mental dan perilaku , hal ini dapat ditinjau dari aspek kepatuhandan ketaatan terhadap ketentuan peraturan dan hukum yang berlaku dalam kehidupanberbangsa dan adanya proses pemberdayaan diri dapat meningkatkan kemampuanuntuk mengevaluasi diri dan meningkatkan rasa percaya diri dalam berkegiatan dilingkungan sekitar dan berani dalam mengambil keputusan sebagai seorangpemimpin. Menurut sarros dan butchasky 1996, kepemimpinan didefinisikanberupa perilaku dengan tujuan tertentu untuk memengaruhi aktivitas para anggotakelompok untuk mencapai tujuan bersama yang dirancang untuk memberikan manfaatindividu dan para anggota kinerja juga merupakan salah satu proses pengembangan diriyang dapat dengan mudah diperhatikan. Seperti, menyelesaikan tugas sesuai dengandeadline yang telah ditentukan, memiliki kemauan yang tinggi serta tujuan yang jelasdalam mencapai keberhasilan. Hal ini dapat dicapai dengan meningkatkan kinerjadalam diri serta memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat untuk memanfaatkan eradigitalisasi seperti sekarang dalam pengembangan diri, sehingga mampumenunjukkan integritas dan kinerja yang baik dalam lingkup organisasi pemimpin harus memiliki kemampuan yang didukung oleh karakteryang baik dan terus dikembangkan, sehingga dalam menjalankan amanahnya dapatberjalan dengan baik pula sehingga karakter seorang pemimpin dapat memiliki jiwakepemimpinan yang dilandasi nafsu yang baik atau muthmainnah maka diharapkanakan bermakna dan berkontribusi bagi negara, organisasi, masyarakat, keluarga, dandiri sendiri. Dan pemimpin sejati adalah pemimpin yang memiliki kemampuan intelektual, kecerdasan emosional, dan dukungan fisik prima, di mana semuakecerdasan tersebut bersumber dari kecerdasan rohaniah. Dapat disimpulkan bahwa hubungan konsep diri dan kepemimpinan sangatberpengaruh terhadap proses perkembangan diri jiwa pemimpin yang kuat . Denganmemiliki konsep perkembangan potensi diri , maka seseorang akan berjalan denganbaik karena tidak akan mudah terpengaruh terhadap hal-hal yang akan menghambatperkembangan diri seseorang tersebut. Begitu juga dengan kepemimpinan, jika kitatelah menguasai kepemimpinan diri dengan baik, proses perkembangan diri akan akanberjalan dengan baik juga,karna kepemimpinan ini akan mengarahkan dirinya agardapat mengambil keputusan secara bijak dan benar. Jadi konsep diri yang positif dankepemimpinan yang baik ini sangat berpengaruh terhadap proses perkembangan Saran Diharapkan dengan adanya pengembangan kemampuan kepemimpinanterhadap diri sendiri dapat membentuk konsep dasar diri secara positif dan dapattercapai secara optimal baik dari segi pola pikir ataupun interaksi di tengah perubahandan perkembangan teknologi yang melesat. Penelitian ini bisa menjadi sebuah rujukandalam mengupayakan keberlanjutan penemuan kejadian serupa dalam halpengembangan diri sebagai sosok kuat yang teguh seorang pemimpin. Memahamiserta pintar dalam suatu situasi dan kondisi termasuk salah satu harus yang kita punyadalam jiwa kepemimpinan itu sebab pemimpin yang efektif butuh fleksibilitas danmampu beradaptasi di setiap situasi yang ada serta dalam menyelesaikan masalah,sehingga bisa untuk tetap tenang dan memberikan solusi yang logis. Jiwakepemimpinan sangat dibutuhkan oleh seseorang, agar ia dapat memimpin dirinyasendiri serta orang lain di sekitarnya untuk menuju ke perubahan yang positif, makadari itu jiwa kepemimpinan perlu dipupuk atau diasah sejak dini. Denganmemperhatikan adanya faktor pendukung untuk membentuk jiwa kepemimpinan,terutama pada lingkungan sosial, pendidikan, dan pergaulan. Karena tiga hal tersebutmerupakan dasar dari terbentuknya jiwa atau karakteristik seseorang sehingga dapatmengembangkan diri sebagai seorang pemimpin. Adapun langkah-langkah yang dapatdiambil seorang pemimpin dalam menghadapi masalah dengan mengikuti langkah-langkah yang sesuai maka permasalahan yang ada dapat terselesaikan dengan baik DAFTAR PUSTAKADian Miranda. “PENGEMBANGAN DIRI MELALUI PEMBERDAYAAN DIRI”, vol. 1, 2009,p. Pengembangan dan Pembinaan Bahasa,"Arti kata disiplin - Kamus Besar Bahasa IndonesiaKBBI Online." . Panjaitan Hotman, 2010, “PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJAPARAMEDIS DAN DAMPAKNYA PADA MUTU PELAYANAN DI RSUDPASURUAN”, STAIN Kudus, 2015, “PENGERTIAN PENGEMBANGAN DIRI”, UGM, 2018, “STRATEGI YANG PENGEMBANGAN DIRI UMUM CARABERPIKIR KAUSAL”, Ahmad & Ermita,. 2019. KONSEP DIRI DAN KEPEMIMPINAN DALAM PROSESPENGEMBANGAN DIRI. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication. Dalam ekonomi yang tidak pasti dan bermasalah saat ini, banyak orang bertanya-tanya bagaimana menjadi pemimpin yang hebat. Kualitas apa yang harus Anda miliki untuk menjadi pemimpin hebat ini? Pada kenyataannya, keterampilan kepemimpinan tidak perlu diajarkan; mereka bawaan. Berikut adalah beberapa tips untuk Anda pertimbangkan ketika Anda memutuskan bagaimana menjadi seorang pemimpin yang anggota termuda dari suatu kelompok dapat dengan mudah belajar bagaimana menjadi pemimpin yang baik jika mereka menggunakan kekuatan mereka untuk membantu dan memotivasi tim mereka untuk maju dan mencapai tujuan mereka sekali lagi, dalam skala organisasi, dan secara individu. Para pemimpin hebat tahu bagaimana menyelesaikan sesuatu. Mereka baik dengan orang-orang, dan mereka memahami nilai kepercayaan dan ketergantungan. Mungkin perlu bagi mereka untuk mengambil peran kepemimpinan yang signifikan untuk mencapai tujuan yang lebih besar – tetapi begitu mereka memahami nilai kepercayaan dan peran mereka dalam membangun tim mereka, tidak akan sulit bagi mereka untuk menangani segala macam tantangan kepemimpinan yang yang hebat memiliki gaya kepemimpinan yang efektif. Mereka tahu bagaimana memprioritaskan, bagaimana mendelegasikan tugas, bagaimana melatih, bagaimana menginspirasi, bagaimana menyelesaikan sesuatu, dan bagaimana mempengaruhi dan membuat orang melakukan sesuatu. Pelajaran kepemimpinan terbaik yang pernah saya pelajari berasal dari satu sumber karya Howard Hendricks, yang mungkin paling terkenal dengan teori kepemimpinannya “Grove”. Menurut Hendricks, para pemimpin hebat memiliki empat gaya kepemimpinan yang berbeda. Berikut adalah gaya utama kepemimpinanOtokratis – Ini adalah salah satu bentuk kepemimpinan yang lebih tradisional. Seorang pemimpin otokratis cukup populer di kalangan manajer dan mereka yang ingin membentuk mereka menjadi kepribadian yang lebih mirip perusahaan. Ketika seorang pemimpin otokratis melihat bahwa anggota timnya selaras dengannya, dia bergantung pada keinginan kolektif kelompok itu untuk mencapai tujuan dan sasarannya. Karena itu, mereka hebat dalam mendelegasikan tugas dan memastikan bahwa semua orang tahu apa tugas mereka dan bagaimana melakukannya dengan benar. Orang-orang yang otokrat menikmati persahabatan yang sering datang dari bekerja dalam tim, dan mereka dapat melihat bagaimana kekuatan kolektif dan energi anggota tim mereka akan membantu memajukan – Para pemimpin ini tidak benar-benar percaya memberitahu orang bagaimana melakukan sesuatu. Sebaliknya, mereka percaya bahwa mereka perlu menemukan cara yang paling efisien dalam melakukan sesuatu sehingga birokrasi tidak menjadi masalah. Meskipun ini mungkin tampak seperti ide yang bagus, para pemimpin birokrasi terkadang membuang banyak waktu untuk memastikan bahwa setiap aspek proyek tercakup, yang mencegah mereka mempelajari cara-cara baru untuk melakukan sesuatu. Gaya kepemimpinan ini bisa sangat tidak yang kuat – Mereka yang menunjukkan keterampilan kepemimpinan yang kuat memiliki kemampuan untuk mendelegasikan tugas dan tanggung jawab, membuat keputusan penting, dan memimpin. Karena mereka percaya pada pentingnya kerja tim, mereka cenderung memastikan bahwa setiap orang bekerja sama untuk menyelesaikan pekerjaan. Mereka juga mendorong anggota untuk angkat bicara dan memberikan masukan bila diperlukan. Kepemimpinan yang kuat memungkinkan Anda untuk berpikir kreatif ketika masalah muncul. Belajar bagaimana menjadi pemimpin yang baik tidak harus menjadi sesuatu yang terjadi secara alami; itu membutuhkan kerja dan latihan. Post Views 775 Sejak awal peradaban manusia, pasti ada sosok yang dianggap sebagai pemimpin. Entah itu di skala paling kecil, yaitu kepala keluarga, kepala desa, raja, hingga presiden. Bahkan dalam kelompok bermain anak-anak pasti ada satu orang yang menonjol dan dianggap sebagai “pemimpin” kelompoknya. Dalam kehidupan modern, pemimpin juga ditemukan di lingkungan sekolah, universitas, dan tempat bekerja. Tapi, what is good leader? Pemimpin menjadi panutan dan penentu apa yang akan dilakukan kelompok yang berada di bawahnya. Tapi tidak semua pemimpin itu baik dan punya karakter yang bisa dicontoh. Lalu seperti apa pemimpin yang baik? Apakah harus lemah lembut terhadap kelompok yang dipimpinnya atau justru harus selalu tegas agar bisa dituruti oleh semua orang? Kepemimpinan Tidak Mengenal Level, Status, Profesi Kualitas dan tingkah laku seorang pemimpin bisa dimiliki oleh siapa saja tanpa mengenal kelas di dalam masyarakat, status, dan profesinya. Seorang ibu rumah tangga bisa menjadi pemimpin di rumah atau lingkungannya, kondektur bus bisa menjadi pemimpin di antara rekan seprofesinya, seorang siswa pun juga bisa menjadi pemimpin di kelas maupun di sekolahnya. Jadi karakter kepemimpinan tidak terbatas oleh level atau status tertentu. Bukan berarti orang yang memiliki status sosial tinggi di masyarakat lantas membuatnya menjadi pemimpin yang baik. Bisa saja seseorang dari kalangan yang dianggap paling bawah dalam kelas sosial masyarakat di masa depan bisa menjadi pemimpin yang baik. Contoh Pemimpin yang Dicap Sebagai Good Leader Di dunia beberapa nama yang sering disebut sebagai pemimpin yang baik. Misalnya ada Nelson Mandela, The Dalai Lama, Bill Gates, Steve Jobs, Mother Teresa, hingga Barrack Obama. Jika ditelusuri, sebagian besar dari nama-nama tersebut tidak memiliki latar belakang yang menjadikan mereka istimewa sejak kecil dan dipastikan menjadi pemimpin. Sebagian besar tidak berasal dari kondisi ekonomi yang berlebih, justru sebaliknya. Ini membuktikan teori bahwa seorang pemimpin bisa berasal dari kalangan mana saja. Tapi kenapa seorang pemimpin bisa begitu dikagumi dan memiliki banyak pengikut? Apa yang membuat mereka menginspirasi banyak orang? Karakteristik apa yang membuat mereka menjadi good leader? Pertanyaan-pertanyaan di atas cukup sulit dijawab, karena setiap individu memiliki karakteristik masing-masing yang unik dan menarik. Dalam kepemimpinan, seseorang yang tegas dianggap memiliki karakteristik penting untuk memimpin. Tapi ada seorang pemimpin seperti Mahatma Gandhi yang begitu lembut dan meminta rakyatnya untuk tidak menggunakan kekerasan. Justru inilah yang membuat Gandhi begitu dicintai. Sebaliknya, ada pejuang kemerdekaan yang sama-sama berasal dari India bernama Subhash Chandra Bose yang tegas dan dinamis. Ia pun dianggap sebagai pemimpin yang sukses. Lalu apa yang membuat seseorang menjadi pemimpin yang baik? Teori Kepemimpinan Sebelumnya telah dibahas bahwa karakteristik seorang pemimpin yang baik bisa dimiliki siapa saja tanpa mengenal status. Jadi karakter ini ada di dalam diri seseorang atau karakter bawaan. Seseorang ditakdirkan memiliki jiwa kepemimpinan atau tidak sama sekali. Tetapi dalam perkembangannya, para ahli manajemen berpendapat bahwa kualitas kepemimpinan bisa dipelajari lewat latihan yang tepat. Bisa jadi hasil yang didapat dari pelatihan kepemimpinan tidak senatural pemimpin yang sudah memiliki karakteristik ini sejak awal. Tapi jika harus berada di situasi yang memaksa seseorang menjadi pemimpin, pelatihan ini perlu dilakukan. Misalnya mendapat promosi di tempat kerja. Meski tidak memiliki karakter pemimpin, tapi mau tidak mau harus menjalani posisi tersebut sebaik mungkin, kan? Di sinilah pentingnya pelatihan kepemimpinan. Berikut adalah teori kepemimpinan yang paling populer Teori Karakteristik Seorang Pemimpin Teori ini membahas tentang karakteristik yang dimiliki seorang pemimpin yang baik dan sukses. Beberapa karakteristik tersebut misalnya dewasa, memiliki integritas yang baik, memiliki keinginan untuk memimpin, memiliki tingkat percaya diri yang tinggi, pintar, punya inisiatif besar, dan memiliki sifat yang baik. Jika memiliki karakteristik tersebut, biasanya seseorang akan dianggap sebagai pemimpin yang baik. Teori Tingkah Laku Seorang Pemimpin Teori ini menekankan pada tingkah laku seseorang yang membuatnya dianggap sebagai pemimpin yang baik. Tingkah laku yang baik bisa disebabkan karena karakteristik alaminya yang baik. sehingga perilakunya dapat menjadi contoh yang diikuti banyak pengikutnya. Teori Manajemen Seorang Pemimpin Teori ini diciptakan oleh Blake dan Moulton dan dikenal pula sebagai Teori Blake dan Mouton Managerial Grid. Dalam teori yang dikemukakan pada tahun 1964 ini, mereka membagi kepemimpinan menjadi dua dimensi. Ada dimensi kepedulian terhadap tugas da nada dimensi kepedulian terhadap orang. Dari dua dimensi tersebut, Robert Blake dan Jane Mouton membagianya ke dalam 5 gaya kepemimpinan ada Impoverished Management, Middle-of-the-Road Management, Authority-Compliance Management, Country Club Management, dan Team Management. Teori Situasional di Sekitar Pemimpin Teori ini menekankan pada beberapa faktor yang sifatnya situasional berada di sekitar pemimpin. Misalnya adalah bawahan, supervisor, dan pembagian tugas. Ketiganya bisa menjadi penentu apakah seseorang bisa termasuk ke dalam pemimpin yang baik atau sebaliknya. Teori Pencapaian Gol Bagi Pemimpin Teori ini fokus pada pencapaian gol sebagai tujuan utama sebuah kepemimpinan. Bagaimana seorang pemimpin mempengaruhi dan menjadi contoh bagi bawahannya untuk mencapai gol organisasi sekaligus gol individu. Seorang pemimpin yang baik tentu tidak hanya memikirkan dirinya sendiri untuk bisa semakin naik menuju puncak, tapi harus memikirkan keseluruhan anggotanya. Kelima teori di atas adalah beberapa contoh teori yang masih digunakan hingga saat ini oleh beberapa organisasi dalam membentuk program kepemimpinan. Teori-teori tersebut dirangkum dan dibuat oleh para ahli di bidang manajemen. Kelima teori tersebut fokus kepada sosok pemimpin dan gaya kepemimpinannya. Hal yang Harus Dimiliki oleh Pemimpin yang Baik Dari beberapa teori yang membahas tentang pemimpin yang baik dan berdasarkan pengamatan bertahun-tahun, disimpulkan bahwa seorang pemimpin yang baik setidaknya harus memiliki kualitas di bawah ini 1. Visi Seorang pemimpin yang baik punya visi dan tujuan untuk masa depan. Mereka memiliki berbagai ide yang jelas dan menarik tentang masa depan. Ke arah mana mereka menuju, apa yang akan mereka lakukan untuk menuju ke tempat tersebut. Tak hanya itu, mereka juga punya perencanaan yang baik. Ini berbeda dengan manajer. Karena manajer biasanya “hanya” menjalankan pekerjaan sesuai yang telah disusun oleh pemimpin. Sementara seorang pemimpin bisa membuat perencanaan yang baik dan menugaskan bawahannya dengan sistematis dengan visi yang dimilikinya. 2. Keberanian Satu hal yang amat sangat penting harus dimiliki seorang pemimpin adalah keberanian. Artinya seorang pemimpin yang baik harus berani mengambil risiko demi mencapai tujuannya, tanpa kepastian sukses atau tidaknya usahanya itu. Karena di dalam hidup dan bisnis tidak ada yang pasti, maka setiap komitmen dan aksi yang dibuat pemimpin dibutuhkan keberanian. 3. Integritas Memiliki integritas amat sangat penting untuk menjadi pemimpin yang sukses dan bisa dihargai oleh bawahan dan orang-orang di sekitarnya. Dasar dari integritas adalah ketulusan dan kejujuran. Ini harus dilakukan baik di dalam lingkungan atau perusahaannya, maupun ke luar. Memiliki integritas berarti seseorang harus selalu mengatakan yang sebenarnya kepada semua orang, dalam situasi apa pun. Kejujuran menjadi kualitas dasar kepercayaan, yang sangat penting dalam keberhasilan sebuah bisnis. Jika sudah timbul rasa percaya dalam bisnis, bisa dipastikan jalan ke depannya menjadi lebih mudah dan lancar. 4. Kerendahan Hati Pemimpin yang baik adalah mereka yang punya sifat kuat dan tegas, tapi sekaligus rendah hati. Memiliki sifat rendah hati tidak berarti mereka lemah atau tidak yakin akan dirinya. Rendah hati justru menunjukkan bahwa seseorang memiliki rasa percaya diri yang cukup dan sadar akan kemampuan dirinya. Ini membuat mereka bisa menghargai dan mengakui kemampuan pihak lain tanpa merasa posisinya terancam. Sikap ini sangat jarang ditemukan karena untuk mendapatkan kerendahan hati seseorang harus bisa berdamai dengan egonya sendiri. Ini berarti seorang pemimpin harus bisa mengakui bahwa mereka tidak selalu benar, bahwa mereka tidak memiliki semua solusi dalam setiap masalah. Pemimpin yang rendah hati pada umumnya juga akan mengapresiasi hasil kerja orang lain. Entah itu pihak luar atau bawahannya. Hal ini sering kali sulit dilakukan pemimpin, entah karena harga diri, gengsi, atau alasan lainnya. Jika seseorang memiliki karakteristik ini, maka tak diragukan ia adalah pemimpin yang baik. 5. Perencanaan Strategis Seorang pemimpin yang baik pada umumnya sangat menonjol dalam kemampuannya membuat rencana yang strategis. Mereka memiliki kemampuan lebih untuk melihat ke depan, mengantisipasi ke mana pasar menuju, dan memutuskan langkah-langkah apa yang harus diambil. Pemimpin yang baik punya kemampuan yang baik dalam memprediksi tren lebih cepat dibandingkan para pesaing. Karena persaingan yang semakin ketat di masa kini, hanya pemimpin yang bisa memprediksi tren masa depan dengan akurat yang bisa bertahan. 6. Fokus Orang yang sukses mampu membuat diri mereka fokus pada hal-hal positif di sekeliling mereka. Pemimpin yang baik fokus pada kebutuhan perusahaan dan situasi yang sedang dihadapi. Selain itu, mereka juga fokus pada hasil dan apa yang harus mereka capai sendiri, apa yang harus dicapai dengan timnya, dan apa yang harus dicapai perusahaan. Pemimpin yang baik fokus pada kekuatan yang mereka miliki secara pribadi, kekuatan organisasi, dan kekuatan perusahaan. Karena itu mereka bisa menentukan cara terbaik untuk memuaskan keinginan pelanggan dan klien di tengah pasar dan dunia kerja yang luar biasa kompetitif. Seorang pemimpin yang baik mampu membuat dirinya fokus, tapi juga harus mampu membuat semua orang yang ada di bawahnya untuk fokus dan berkonsentrasi pada hal-hal yang paling penting yang sedang mereka hadapi. Ini membuat mereka tidak menghabiskan waktu untuk mengurus hal-hal yang kurang penting. Dengan tingkat fokus yang tinggi, tujuan pun lebih mudah tercapai. 7. Kerja Sama yang Baik Seorang pemimpin yang baik mampu membuat semua orang bekerja sama demi mencapai tujuan dan sukses. Kepemimpinan adalah kemampuan membuat orang bekerja untuk pemimpin karena mereka memang mau, bukan karena terpaksa. Kemampuan memilih orang yang cocok bekerja untuk mereka menjadi hal yang sangat penting untuk dimiliki seorang pemimpin. Karena orang-orang yang ada di bawah ini akan bekerja dengan pemimpin setiap hari. Merekalah yang akan melancarkan jalannya organisasi untuk mencapai tujuan dan kesuksesan bersama. Karena itu seorang pemimpin harus bisa membangun kepercayaan antara mereka dan bawahannya. Dengan begitu, pemimpin bisa meningkatkan komitmen kerja sama antara orang-orang yang bekerja untuknya. Bisa berkomunikasi dan berbaur dengan baik setiap harinya adalah kunci untuk bisa sukses dalam mencapai tujuan kerja. Hal ini tidak bisa dilakukan sendiri, tapi harus dengan kerja sama seluruh tim. Tugas pemimpin untuk bisa membuat tim bekerja sama dengan pemimpin yang baik memiliki karakteristik masing-masing yang unik dan tidak semuanya bisa disamaratakan. Tetapi pada umumnya mereka memiliki beberapa kualitas dari 7 hal di atas. Sumber artikel sebelumnya Seorang pemimpin memiliki peran penting dalam sebuah kelompok, baik yang berskala kecil maupun sebesar negara atau organisasi dunia. Ada yang bilang bahwa pemimpin itu dilahirkan. Namun, menurut Tim Stobierski dalam artikelnya di laman Harvard Business School menyebutkan bahwa jiwa kepemimpinan bisa diciptakan. Seorang yang mampu membangun dan mengembangkan karakternya dengan baik, maka ia bisa saja menjadi seorang pemimpin. Seorang pemimpin akan tampak lebih menonjol karena ia menginvestasikan waktu dan energinya lebih dari yang lain, untuk kepentingan bersama. Dengan keterampilan kepemimpinan yang baik, maka kelompok yang dipimpin akan mendapatkan manfaatnya. Anggotanya akan lebih sejahtera dan risiko konflik lebih kecil. Kalaupun ada konflik, lebih mudah diselesaikan. Selain itu, apa pentingnya peran pemimpin? Keterampilan kepemimpinan seorang pemimpinan menunjukkan potensi kemajuan. Seperti halnya pelatih dan kapten dalam tim sepak bola. Pentingnya peran pemimpin seperti mereka sangat berpengaruh pada kemampuan pemain ketika pertandingan. Bahkan, di luar lapangan, sosok pelatih dan kapten sama pentingnya seperti saat pertandingan berlangsung. Untuk mendapatkan keterampilan dan kemampuan itu, butuh banyak latihan dan tekad yang kuat. Berikut beberapa cara menanamkan jiwa kepemimpinan 1. Menjadi Pendengar yang Baik dan Cerdas Untuk menjadi seorang pemimpin yang bijak, menjadi pendengar yang baik saja tidak cukup. Seorang pemimpin harus mau dan mampu mendengarkan orang lain. Karena, “menjadi seorang pemimpin tidak berarti harus selalu menjadi sorotan,” tulis Stacey Marone dalam artikelnya yang berjudul 9 Ways Develop Leadership Skills di laman Wrike. Sifat penting yang harus dimiliki seorang pemimpin adalah mendengarkan saran, ide, dan tanggapan dari orang lain, lalu mengembangkannya. Menjadi seorang pemimpin tak harus banyak bicara, seperti padi, “makin berisi makin merunduk.” 2. Disiplin Cara menanamkan jiwa kepemimpinan selanjutnya ialah dengan menjadi orang yang disiplin. Marone menyebut, seorang pemimpin membutuhkan kedisplinan. Tak hanya disiplin dalam pekerjaan, tapi juga dalam keseharian. Jika seseorang memiliki sikap satu ini, maka ia akan dinilai lebih oleh orang lain karena menghargai waktu. Anda bisa memulai dengan menyelesaikan tugas tepat waktu, tidak menunda pekerjaan, dan membuat jadwal harian. Jika seorang pemimpin menghargai waktu, maka ia akan menghargai waktu orang lain dan enggan membuat orang lain menunggu. Inilah pentingnya peran pemimpin yang akan membuat kerja kelompok menjadi lebih efektif dan efisien. 3. Mengasah Kesadaran Situasional dan Kepekaan Sosial Selain disiplin, seorang pemimpin harus memiliki kesadaran situasional dan kepekaan sosial. Kesadaran situasional adalah kemampuan menghadapi situasi di luar prediksi. Untuk mengasah kemampuan ini tentu tidak mudah karena perlu kepekaan yang lahir dari karakter seseorang. Anda bisa mengasah kemampuan ini dengan mengikuti organisasi, komunitas, atau klub. Seiring berjalannya waktu, jika Anda aktif mengikuti berbagai kegiatan, maka kepekaan Anda akan meningkat dengan sendirinya. 4. Mengambil Banyak Peran Cara lain untuk mengembangkan keterampilan memimpin, adalah dengan mengambil banyak peran dalam suatu kegiatan atau proyek. Dengan begitu, Anda bisa belajar memahami banyak posisi. Jangan takut untuk mencoba hal baru dan mengambil tanggung jawab yang besar. Jika diri Anda siap dan sudah dibekali dengan kepekaan sosial, maka akan memudahkan Anda. Walau begitu, Anda juga harus tahu batas kemampuan. Jangan memaksakan diri dengan mengambil banyak tanggung jawab, tapi berakhir tertelantarkan. Hasilnya, Anda malah keteteran dan menjadi kacau. 5. Terus Belajar Untuk memahami pentingnya peran pemimpin selanjutnya ialah dengan terus belajar. Seorang pemimpin yang baik tidak akan kenal lelah, belajar dan terus belajar, karena ia menyadari bahwa dirinya masih kurang. Tidak hanya belajar secara akademik, tapi juga belajar banyak pengetahuan. Belajar juga bisa dilakukan di mana saja, tidak harus di sekolah atau akademi, bahkan di jalananpun bisa menjadi tempat belajar. Menjadi seorang pemimpin memang tidak mudah. Siapapun bisa menjadi pemimpin yang hebat. Ingat! Pemimpin tidak dilahirkan, tapi dibentuk dengan belajar dan terus belajar. Baca juga Badan Siber dan Sandi Negara Akan Gandeng BIN, TNI, Polri

keinginan untuk menjadi seorang pemimpin memiliki peluang individual