Setinggi pangkat atau kedudukan seseorang, tetaplah ia seorang pelajar yang berhutang budi kepada guru yang pernah mendidiknya dahulu. Guru adalah orang yang mengetahui ilmu ('alim/ulama), dialah orang yang takut kepada Allah Swt. Guru adalah pewaris para nabi. Karena melalui guru, wahyu atau ilmu para nabi diteruskan kepada umat manusia. 5. Berbicara tentang guru tentu tidak bisa dilepaskan dari sosok seorang yang berilmu, berwawasan luas di bidang tertentu, berjasa mengantarkan orang lain kepada kebaikan, dan mencegahnya dari keburukan. Sebab, hanya orang-orang berilmu, berwawasan luas, dan menginginkan orang lain menjadi baik, yang mampu menjalankan tugas-tugas tersebut. Hal itu ditegaskan dalam salah satu hadis riwayat Al-Bukhari, " Dosa-dosa besar adalah menyekutukan Allah dan durhaka pada kedua orang tua ." (HR. Bukhari). Lebih dari itu, Rasulullah dalam sebuah hadisnya menyebutkan bahwa siksa karena durhaka pada kedua orang tua bisa saja disegerakan diturunkan saat masih di dunia. Berikut beberapa bentuk sikap durhaka kepada ayah dan ibu yang harus dihindari dan jangan pernah sekali pun melakukannya. 1. Membuat orang tua sedih dan sakit hati. Setiap perbuatan ataupun perkataan yang melukai hati orangtua, maka termasuk sifat durhaka. Karena itu, berhati-hatilah dalam bersikap dan berkata di hadapan mereka. Dengan menghormati guru, seseorang tidak hanya mendapatkan ilmu yang melimpah, tapi juga keberkahan luar biasa. Dikutip dari buku Hadits-Hadits Tarbawi karangan M. Ainur Rasyid, hormat kepada guru merupakan wujud dari sikap tawadhu yang sangat dianjurkan dalam Islam. Sikap tawadhu ditandai dengan menunjukkan sopan santun, adab, dan kerendahan D. Hadis Al-Mughirah bin Su'bah tentang Allah mengharamkan durhaka kepada ibu, menolak kewajiban, meminta yang bukan haknya. عن المغيرة بن شعبة قال النبي صلى الله عليه وسلم : ان الله حرم عليكم عقوق الامهات ووأد البنات ومنع وهات وكره لكم قيل وقال .

hadits tentang durhaka kepada guru